Allah turunkan penyakit maka
Allah turunkan juga obatnya. Itu merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah
kepada makhluk-Nya. Diturunkanlah obatnya, baik obat yang ada di dapur, di
ladang, di kebun. Sesungguhnya dalam
pengobatan timur atau klasik itu memiliki tiga kaidah besar pengobatan seperti
yang dikemukakan oleh Ibnu Qoyyim Aljauziyyah, yaitu :
1. Menjaga
Kesehatan. Menjaga kesehatan adalah upaya kita untuk menjaga kesehatan yang ada
atau telah kita miliki yang dikaruniakan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Agar
kita tidak melakukan perbuatan yang akan mengurangi kesehatan kita. Menjaga
kesehatan adalah menjaga keseimbangan tubuh, yaitu dengan mengikuti petunjuk
yang telah diberikan oleh nabi kita Muhammad Shallalahu Alaihi Wasallam. Baik
dari gerak maupun diamnya tubuh kita. Dari bangun tidur sampai kepada tidur
lagi. Karena itu merupakan penjagaan kesehatan yang paling sempurna, dunia dan
akhirat.
2. Menjaga
agar materi-materi tubuh tidak rusak. Yakni dengan menjaga al himyah atau pola
hidup. Menjaga pola tidur kita, pola makan, pola minum, bahkan sampai menjaga
pola pikir kita. Karena terkadang penyakit itu berasal dari makanan,
sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Syafi’i rohimahullah. Bahwa penyakit itu
disebabkan oleh tiga hal yaitu makan minum berlebih, minum minuman keras dan
seksual berlebih. Maka makan dan minum berlebih ini akan menimbulkan penyakit,
bahkan jika kita makan & minum padahal tubuh tidak memerlukan makan atau
minum tersebut maka akan menyebabkan penyakit. Hal ini disebutkan oleh Ibnu
Qoyyim Al jauziyyah dalam kitabnya Thibbun
Nabawy. Maka kita perlu pola hidup yang baik, yaitu bagaimana cara mengatur
tidur, makan dan minum yang baik. Contoh yang diberikan oleh ulama-ulama
terdahulu adalah tidak boleh minum setelah berhubungan seksual, minum setelah
makan, bahkan minum setelah berolahraga. Kelihatannya memang aneh, koq bisa
tidak boleh minum ?. Apakah harus sebelum makan minumnya ?. Disini kita harus
memahami bahwasanya makan dan minum itu bukanlah satu kegiatan, tetapi dua
kegiatan yaitu makan dan minum. Sesuai dengan apa yang dikatakan Nabi kita
bahwa perut kita itu terbagi tiga bagian yaitu sepertiga bagian untuk makanan,
sepertiga bagian untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk udara. Beliau tidak
mengatakan makanan dan minuman, masing-masing berdiri sendiri atau terpisah.
Materinya sendiri-sendiri dan kegiatannya pun sendiri-sendiri. Alasannyapun
berbeda, orang makan karena lapar dan minum karena haus. Kalau lapar diberi
makanan dan minuman berarti orang tersebut lapar dan haus, bukan lapar saja.
Lalu bagaimana kalau kita selesai makan, kita tersedak atau haus ingin minum
sedangkan katanya kita tidak boleh minum ?. maka kita dibolehkan minum, tetapi
kita minum bukan karena selesai makan tetapi karena haus atau tersedak.
Kemudian jika kita selesai makan tetapi kita tidak ingin minum maka tidak
masalah jika kita tidak minum, begitupun dengan makanan berkuah itu tidak
masalah. Maka untuk orang yang selesai berolahraga, saat itu panas tubuh sedang
memuncak jika disiram dengan air maka akan menyebabkan kram pada usus. Maka
minum selesai berolahraga merupakan hal yang tidak baik. Tetapi jika dia minum
karena haus maka tidak apa-apa karena memang tubuhnya membutuhkan minum. Orang
tersebut minum atas dasar haus bukan karena selesai berolahraga. Begitu pula
jika seseorang selesai berhubungan seksual, tidak dianjurkan minum apalagi
minuman dingin. Orang yang selesai berhubungan seksual baru saja menggunakan
seluruh energi vitalnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tenaga yang paling
besar digunakan adalah saat berhubungan seksual. Maka intinya tidak dianjurkan
minum jika tidak haus. Ini merupakan tatanan-tatanan pola hidup atau penjagaan.
Agar tubuh kita tidak rusak oleh pola hidup kita sendiri.
3. Mengeluarkan.
Sesuatu yang jika tidak dikeluarkan maka akan membahayakan tubuh. Ibnu Qoyyim
mengatakan ada 10 hal yang jika tidak dikeluarkan dari tubuh maka akan
membahayakan bagi tubuh kita. Salah satu diantaranya adalah darah, keluarkanlah
darah bilamana darah tersebut bergejolak. Kenapa demikian ?, karena pada
dasarnya sifat darah adalah dingin. Bila bergejolak panas maka yang panas
tersebut harus dikeluarkan. Para pengobat klasik mengatakan darah yang beracun
adalah darah yang panas, karena darah yang panas tersebut dapat menyakiti
tubuh. Beracun disini bukanlah keracunan darah, tetapi darah yang sangat panas
sehingga keluar dari pembuluhnya dan melukai pemiliknya. Seperti halnya jika
racun masuk ke tubuh kita, maka akan menyakiti tubuh kita. Kedua adalah sperma,
keluarkan sperma kalau dia berkehenda untuk keluar. Disini adalah seseorang
mengeluarkan sperma atau berhubungan seksual jika dia memiliki hasrat atau
keinginan. Jika tidak punya keinginan maka jangan dipaksa untuk berhubungan
seksual. Hasrat yang memuncak adalah saat yang paling baik untuk berhubungan
seksual. Begitu pula dalam pengeluaran sperma tidak boleh secara beruntun atau
terus menerus. Karena hal ini akan menyebabkan penyakit. Dan yang terparah
adalah jika tidak dilakukan dengan istri sendiri, karena dia akan lebih banyak
mengeluarkan tenaga dari pada dengan istrinya sendiri. Jika dengan istrinya dia
akan lebih tenang.
Demikian tentang tiga kaidah
besar dalam pengobatan. Tiga kaidah ini adalah tindakan pencegahan agar
kesehatan tubuh tetap terjaga. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Semoga bermanfaat bagi semua.