Rabu, 28 Mei 2014

Penyakit Anak dan Solusinya bagian ke 2

herbal alfajri
Bahasan ini adalah lanjutan dari bagian pertama, kita mulai dari perkembangan gigi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa gigi pertama anak-anak bukanlah gigi permanen mereka. Gigi pertama mereka adalah gigi susu, yang akan rontok seperti daun. Gigi susu biasa juga disebut gigi gugur oleh para pengobat klasik.  Terkait dengan waktu kapan gigi susu ini tumbuh, maka ada beberapa tahapan pertumbuhan gigi susu. Gigi susu pertama akan tumbuh mulai usia 5-9 bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh adalah gigi seri bawah, jika tidak tumbuh berarti ada permasalahan dalam tumbuh kembang anak. Gigi seri tengah tumbuh pada usia 8-12 bulan. Gigi seri samping atas tumbuh pada usia 10-12 bulan. Gigi seri samping bawah tumbuh pada usia 12-15 bulan. Gigi geraham pertama muncul pada usia 10-16 bulan. Gigi taring pada usia 16-20 bulan. Gigi geraham kedua pada usia 20-30 bulan. Kemudian gigi-gigi ini gugur, gigi yang gugur ini biasanya lebih kecil dari gigi permanen yang akan tumbuh. Gigi permanen akan tumbuh pada usia 5 tahun, untuk perkembangan tercepat. Dalam buku pengobatan klasik yang ditulis ribuan tahun sebelum masehi menyebutkan gigi permanen pertama pada anak laki-laki akan tumbuh pada usia 8 tahun, sedangkan anak perempuan pada usia 7 tahun. Berikut adalah tahapan pertumbuhan gigi permanen :

Geraham Pertama           : Usia 5-7 tahun
Gigi Seri                         : Usia 6-8 tahun
Geraham Depan             : Usia 9-12 tahun
Gigi Taring                      : Usia 10-13 tahun
Geraham Kedua             : Usia 11-13 tahun
Geraham Ketiga             : Usia 17-25 tahun biasa disebut juga geraham bungsu.

Gigi permanen perempuan lebih cepat pertumbuhannya dari pada laki-laki. Itulah tahap-tahap pertumbuhan gigi, baik gigi susu maupun permanen.

Selanjutnya kita akan bahas mengenai organ utama pada anak-anak, organ utama ketika seorang anak lahir adalah organ yang mampu mencerna. Organ yang dapat memilah dan memilih makanan kemudian mentransmisi makanan menjadi saripati. Kemudian saripati tersebut difungsikan menjadi nutrisi dan gizi bagi kehidupan dan perkembangan tubuh anak. Hal inilah yang kemudian menjadi perselisihan antara para ahli, ahklasik mengatakan bahwa pada nutfah tersebut ada satu titik hitam. Para ahli berselisih mengenai organ yang pertama kali diciptakan, apakah jantung, limfa atau otak ?. masing-masing memiliki argumen. Berikut argumen-argumen mereka :

Jantung : Mereka beranggapan jantung adalah sumber haroroh atau sumber panas sejati. Dari panas tersebut akan membantu pembentukan organ-organ termasuk pancaindera. Semua organ bergantung kepada jantung/qolbu, termasuk pancaindera pun tidak lepas dari keterkaitannya dengan jantung dari sisi badaniahnya.

Limfa : Limfa dianggap yang menentukan kekuatan setelah anak lahir. Semua saripati makanan akan masuk ke limfa, lalu limfalah yang memelihara tubuh ini. Lalu bagaimana tubuh ini bisa berkembang jika limfa tidak dibentuk. Jika tidak ada limfa, tubuh tidak akan tumbuh atau berkembang. Itulah alasan mengapa limfa dianggap sebagai organ yang pertama kali dibentuk.

Otak : Otak adalah sumber seluruh kekuatan  tubuh. Semua organ berkaitan erat dan tergantung kepada otak. Sudah selayaknya jika otak dianggap sebagai yang pertama kali dibentuk.

Ibnu Qoyyim al Jauziyyah mendudukan masalah ini, sesungguhnya jika otak dan limfa yang pertama kali diciptakan maka ini adalah pendapat yang lemah menurut beliau dan juga mayoritas para pengobat klasik. Karena dalam hal ini limfa berperan sebagai organ pemelihara, dan janin didalam perut ibunya belum membutuhkan limfa. Saat di rahim si janin dipelihara oleh ibunya. Ibunya yang memakan makanan dan mengolahnya. Organ ibulah yang bertanggung jawab atas janin tersebut. Maka saat itu limfa belum dibutuhkan. Dan yang berpendapat kalau otak adalah yang pertama kali diciptakan, beliau berpendapat sekiranya otak adalah organ yang mengendalikan pancaindera maka otak tidak mungkin diciptakan. Jika jantung lemah maka semua organ lemah. Dan jika jantung rusak maka semua organ rusak. Bahwa panca indera juga dikendalikan jantung tanpa memerlukan jaringan otot, meridian, dan tendon. Artinya jantung memiliki jaringan energi vital tersendiri untuk mengendalikan pancaindera tersebut. Jantung juga mengendalikan limfa, lambung dan organ-organ lainnya yang digunakan setelah manusia lahir ke dunia. Kemudian organ-organ tersebut tahap demi tahap mengembangkan fungsinya. Maka demikian banyak yang membenarkan bahwa yang pertama kali diciptakan adalah jantung.

Mayoritas anak dan orang dewasa pada umumnya, baik tidaknya kondisi tubuh dapat dilihat dari kondisi jantungnya. Baik fungsinya maupun materi jantungnya. Jika jantungnya bagus maka bagus pula pertahanan tubuhnya. Jika jantungnya lemah maka lemah pula pertahanan tubuhnya. Artinya, tubuh ini bergantung kepada jantung. Semua sepakat, limfa dan organ lainnya adalah organ yang dipimpin, dibantu dan dikuatkan oleh jantung. Jantung adalah rajanya organ, jika jantung sakit maka sakit pula organ lainnya. Ibnu Qoyyim mengatakan, lambung tidak bisa mencerna tanpa panas dari jantung. Jantung mengirimkan panasnya ke lambung, lalu lambung mencerna dan meluruhkan semua makanan di malam hari. Maka dianjurkan untuk mendapatkan hidup sehat adalah tidur selepas Isya agar jantung menjalankan fungsinya. Agar jantung mampu mengurai semua makanan yang ada dengan panasnya. Maka semua yang terurai akan tertransmisi menjadi saripati, lalu didistribusi menjadi nutrisi, kemudian diproduksi menjadi darah, jadi cairan tubuh dan seterusnya. Selanjutnya setelah makanan terurai dan masu ke perut besar, kemudian saripatinya dimasukkan ke perut kecil/limfa kemudian dikirimkan ke organ yang berkaitan/membutuhkan makanan atau nutrisi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Maka wajar jika para pengobat sepakat jika ada penyakit anak maka yang diperhatikan adalah masalah limfa. Karena ketika didalam rahim dia (limfa ) tidak mencerna secara total. Limfa tidak digunakan saat didalam rahim, yang bereperan saat itu adalah jantung. Maka saat anak lahir kemudian limfa digunakan, pembelajaran pertama kali pada kesehatan adalah memberikan tahnik (kurma yg dihaluskan/madu). Agar limfa mendapatkan pembelajaran yang pertama saat dia berpindah dari rahim ke dunia kita. Pelatihan inilah yang menguatkan limfa, sehingga selanjutnya limfa dapat menerima makanan yang masuk atau datang dari luar. ASI datang dari luar. Kata para ahli limfa lah yang harus diperhatikan, karena limfa yang memberikan kekuatan. Limfa yang mendapat saripati makanan. Kalau limfa tidak mendapat saripati makanan maka organ lain pun tidak akan mendapatkannya. Limfalah yang mentransmisi, mentransportasikan saripati makanan. Jika orang memakan makanan yang bergizi, akan tetapi terdapat kelemahan di pencernaannya, baik di perut besar ( lambung ) ataupun perut kecilnya ( limfa ) maka ini akan jadi masalah. Sehingga akan mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan. Agama kita yaitu islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, sebagai petunjuk sisi kehidupan manusia yang memberikan perhatian yang sangat besar pada dasar-dasar umum ilmu pengobatan. 

Maka wajar jika pengobatan dasar adalah “ makan dan minumlah jangan berlebih “. Setelah anak lahir,  setiap makanankelebihan itu akan menjadi penyakit yang masuk kedalam tubuh adalah yang akan menumbuhkan atau mengembangkannya. Ketika di rahim, orangtualah yang memiliki andil atas perkembangannya. Setelah lahir ke dunia, setiap yang masuk ke tubuhnya lah yang berperan. Karena manusia diciptakan dari tanah,  yaitu dari saripati makanan. Setelah lahirpun manusia mendapat saripati makanan yang dia dapat sendiri. Maka jika ada masalah dalam mengkonsumsi makanan, seperti berlebihan dalam hal kualitas maupun kuantitas. Dari sisi kualitas adalah semisal terlalu asin, pahit, manis, pedas dan sebagainya. Kelebihan ini tentunya akan memberikan mudhorot, hal yang berlebihan bukanlah sesuatu yang baik. Kelebihan dari sisi kuantitas adalah makan dan minum berlebihan. Makanan berlebih ini akan terjadi penumpukan, maka wajar dijelaskan jika tugas seorang pengobat adalah agar haroroh/hawa panas tidak menghabiskan saripati makanan. Kedua agar menjaga rutuba tidak menumpuk.  Artinya rutuba tidak menumpuk secara kuantitas maupun kualitas. Dari sini kita ketahui bahwa penyebab penyakit yang utama adalah ada pada perut besar dan perut kecil. Gangguan inilah yang akan kita bahas pada bagian ketiga. Karena permasalahan utama pada anak-anak terletak pada pencernaannya.