Rabu, 07 Mei 2014

Penyakit Anak dan Solusinya – Bagian I

Kita akan membahas tentang penyakit anak dan juga solusinya. Seorang anak, tentunya adalah berasal dari orangtua. Orangtua mempunyai andil yang besar terhadap janin yang dikandungnya. Maka wajar jika disebutkan dasar pengobatan adalah “ Makan dan minumlah, jangan berlebih “, karena makan yang dimakan tersebut akan menjadi sperma atau sel telur. Yang kemudian menjadi darah daging kita. Maka seorang anak juga disebut sebagai darah daging kita, karena darah itu dibentuk dari makanan, dan makanan dari tanah, maka jelas bahwa manusia berasal dari saripati tanah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“ Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia dari saripati ( berasal ) dari tanah “
(Q.S. Al Mukminun 23:12 )

Barulah setelah itu menjadi air mani, kemudian air mani tersebut disimpan ditempat yang kokoh yaitu rahim. Artinya ketika seseorang makan maka dia harusnya memperhatikan apakah makan tersebut layak atau tidak untuk menjadi sperma atau sel telur ?. Jika baik maka silahkan dimakan, dan jika tidak layak maka jangan dimakan. Seharusnya memang demikian, karena kita hidup untuk tujuan yang mulia yaitu untuk mengembangkan keturunan, untuk meneruskan perjuangan agama ini. Apa yang kita makan, maka itulah yang nantinya kita gunakan untuk generasi penerus kita. Maka kita harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Tidak bisa kita kemudian sembarangan dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum.

Secara fitrah, pengobatan telah dilakukan sejak adanya kehidupan manusia. Pengobatan secara fitrah adalah pengobatan yang telah diciptakan oleh Allah untuk manusia yang berakal ataupun hewan yang tidak berakal. Pengobatan ini tidak membutuhkan pengobat, herbalis, terapis ataupun dokter. Contoh pengobatan secara fitrah diantaranya adalah rasa lapar yang akan hilang dengan makan, rasa haus dengan minum, dan jika dingin maka berselimut atau mencari yang hangat untuk tubuh kita. Dan masih banyak contoh lainnya. Dari sini dapat diketahui bahwasanya setiap makhluk memiliki sistem pengobatan sendiri, terlebih lagi manusia. Binatang saja memiliki sistem pengobatan sendiri. Manusia pada hakikatnya hidup bermasyarakat, memiliki komunitas dan bernegara. Manusia yang hidup sendiripun bisa mengobati dirinya sendiri apalagi manusia yang bermasyarakat atau hidup bersosial.

Setiap daerah memiliki cara pengobatannya sendiri-sendiri berdasarkan pendapat dan kebiasan pada masing-masing daerah. Biasanya dan pastinya setiap daerah mengklaim bahwasanya setiap pengobatan yang dikenal, yang paling awal, yang paling hebat adalah berasal dari mereka. Sebagai contoh, orang Tionghoa mengklaim bahwa pengobatan tertua berasal dari sana, ada juga yang mengklaim berasal dari India, Mesir dan banyak lagi klaim lainnya. Buktinya kita tidak pernah ke India, Mesir atau Cina tetapi sudah memiliki sistem pengobatan sendiri. Semua kembali kepada manusia pertama yaitu Nabi Adam. Nabi Adam telah diberi pengetahuan oleh Allah nama-nama benda dan manfaatnya.  Karena semasa hidup pastinya Nabi Adam dan Hawa beraktifitas setiap harinya. Dan pengetahuan tersebut diturunkan kepada anak-anaknya.

Seorang anak berasal dari orangtua, maka orangtua memiliki andil yang besar untuk kesehatan anak.  Apa yang kita makan itulah sumber untuk generasi penerus atu anak kita. Pokok semua pengobatan adalah menjaga pola hidup dan kesehatan. Yang menentukan pola makan dan kesehatan anak adalah orantuanya, seorang anak hanya memikirkan kebutuhan hidupnya. Seorang anak akan menangis jika lapar atau haus tanpa memikirkan bagaimana cara dia mendapatkannya. Orangtualah yang menentukan apa yg akan dimakan atau diminum oleh sang anak. Maka dari itu orangtua lah yang memiliki andil.

Anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa, anak-anak adalah makhluk tersendiri yang belum matang secara fisik dan fungsi. Maka keluhan-keluhan yang terjadi pada anak-anak terjadi karena ketidakmatangan fisik dan fungsinya. Secara umum orang menganggap jika orang dewasa mendapatkan dosis 1 kapsul maka anak-anak adalah ¼ atau 1/8 nya. Dalam pengobatan anak-anak tidaklah seperti itu, anak-anak memiliki karakteristik sendiri. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang, itulah bukti bahwa anak-anak bukan miniatur orang dewasa. Pertumbuhan anak-anak itu tidak murni atau mutlak, karena tergantung pertumbuhan anak tersebut dengan dipengaruhi oleh pribadi dan lingkungan sang anak. Hal tersebutlah yang membentuk anak, ada anak yang tumbuh kembang lebih cepat dan ada yang lebih lambat. Dalam mencoba sebuah keterampilan seorang anak akan mencoba terus menerus secara berulang tanpa rasa frustasi. Jika seorang anak merasa frustasi dan menghentikan keterampilannya tesebdukungan dalam pertumbuhan.ut maka si anak akan berhenti dari keterampilan tersebut dan mengalami kemunduran dalam tumbuh kembang dan berpikirnya. Seorang anak butuh dukungan dalam tumbuh kembangnya.

Selanjutnya adalah tahapan-tahapan perkembangan anak. Perkembangan anak ada yang lambat atupun cepat, kita ambil kecepatan tumbuh  rata-rata.

1. Proses awal kelahiran
Seorang anak yang baru lahir biasanya dapat menyusu dengan sendirinya. Saluran nafas sudah dapat merespon. Dan menangis jika mengalami rasa sakit atau rasa tidak nyaman.

2. Usia 6 Minggu
Biasanya anak sudah dapat melihat objek yang ada di hadapannya. Biasanya sudah bisa tersenyum jika diajak bicara. Sudah bisa tengkurap, belum bsa duduk karena belum bisa menegakkan leher.

3. Usia 3 bulan
Sudah dapat tersenyum secara spontan, dapat bersuara dan mengikuti objek bergerak. Sudah mampu menegakkan kepalanya sendiri. Saat duduk dia dapat meraih objek yang diletakkan ditangannya.

4. Usia 6 bulan
Kebanyakan anak sudah dapat duduk sendiri tanpa ditopang, sudah bisa berguling. Dapat memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Dapat bergumam pada mainan mereka, sudah memiliki dunianya sendiri.

5. Usia 9 bulan
Sudah dapat duduk dengan baik, merangkak, menarik dirinya sendiri untuk berdiri, dan bisa mengucapkan kata. Kata yang dikeluarkan tergantung apa yang diajarkan oleh orangtua. Orangtua biasanya mengajarkan kata “mama” atau “papa”, seharusnya bisa diajarkan kata lain yang lebih penting karena seorang anak adalah peniru yang hebat. Sangat umum jika yang diajarkan adalah kata tersebut, maka seorang anak paling hapal kata-kata yang sering dia dengar. Sudah berani menggerak-gerakkan tangannya, tergantung yang diajarkan orangtua. Jika diajarkan bertepuk tangan, maka sang anak akan bertepuk tangan. Jika diajarkan melambai, maka akan melambai. Yang paling penting di usia ini adalah sang anak dapat memegang botol susunya sendiri.

6. Usia 12 bulan
Anak sudah dapat berjalan walaupun harus dipegangi tangannya. Dapat mengatakan beberapa kata, kemudian mereka dapat memudahkan orangtua dalam memakai baju. Mereka hanya membantu, belum bisa memakai baju sendiri. Seperti mengangkat tangan saat memakai baju atau mengangkat kaki saat memakai celana.

7. Usia 18 bulan
Dapat berjalan dengan baik, menaiki tangga dengan berdiri, membalikkan halaman buku secara sekaligus belum bisa halaman per halaman. Baru bisa bicara sekitar 10 kata. Menarik mainannya dengan tali, dapat makan sendiri walaupun dibantu orangtua.

8. Usia 24 bulan
Sudah dapat berlari dengan baik, dapat menaiki tangga dengan baik, membalik buku halaman per halaman, dapat mengenakan sendiri pakaian yang sederhana, dapat membuat kalimat dengan 2-3 kata, mengatakan kebutuhan untuk ke toilet. Di usia ini anak belajar lebih mandiri, orangtua atau pendidik harus memperhatikn cara mendidik, harus memberikan perhatian atas respon yang diberikan oleh anak. Anak sudah bisa mengungkapkan rasa tidak nyaman, sudah bisa menolak. Usia 2-3 tahun adalah usia saat anak butuh perhatian.

9. Usia 36 bulan
Anak-anak dapat mengendarai sepeda, walaupun baru sepeda roda tiga. Dapat memakai pakaian dengan baik, kecuali pakaian yang berkancing ataupun berpita. Ada juga beberapa anak yang sudah bisa memakai kancing atau pita. Mulai bisa berhitung 1-10, menggunakan kata jamak terus menerus. Mulai bertanya karena sudah bisa menggunakan kata jamak.

10. Usia 48 bulan
Dapat naik turun tangga dengan kakinya secara bergantian, bisa melakukan permainan, semisal bermain lempar bola, melompat dengan satu kaki, meniru bentuk silang, dapat mencoret-coret buku, diajari menulis, pergi ke toilet sendiri.

11. Usia 60 bulan 
Bermain lebih aktif lagi, bisa menulis lebih baik , membuka pakaian tanpa bantuan.

selanjutnya akan dilanjutkan di bagian kedua.............